cbb

Senin, 11 Maret 2013

TANGGAPAN MATERI KELOMPOK II



(Sri Maya : A1B110208)
Disini kalian memaparkan tentang rumusan mengenai TUP dan TIU oleh beberapa ahli. menurut pendapat kalian bagaimanakah rumusan tersebut dalam konteks pendiikan sekarang dan berikan contohnya...
Tanggapan Kelompok V:
Menurut kelompok kami hampir sama dengan jawaban kelompok 2 karena TUP/TIP dimaksud adalah SK-KD untuk sekarang.
Contoh
Standar Kompetensi    : 7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan      cerpen.
Kompetensi Dasar       : 7.1 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat.

Menurut pendapat kami rumusan tersebut dalam konteks pendidikan saat ini ialah yang berupa silabus. Karena TUP/TIU dimaksudkan adalah SK-KD yang terdapat pada Silabus atau RPP (Alat perangkat pembelajaran). Sedangkan TKP/TIK ialah indikator yang kita sebut sekarang ini.
contoh:
SK : membaca
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca buku kumpulan cerita pendek
KD : a. Menemukan unsur-unsur intrinsik pada kumpulan cerita pendek
indikator
Siswa diharapkan dapat: a. memahami unsur intrinsik dalam cerpen
b. mengidentifikasi unsur-unsur beberapa cerpen dalam satu kumpulan cerpen
Nordin
A1B110207

Menurut paparan diatas, setiap cabang pendidikan dan pengajaran memiliki pedoman umum untuk menentukan tujuan dan hasil akhir. Pedoman itu akan cenderung bersifat filosofis dan politis. Karena tujuan itu ditetapkan sebagai peraturan atau undang-undang.
Tolong jelaskan maksud dari menentukan suatu tujuan dan hasil akhir menggunakan pedoman pendidikan yang cenderung bersifat filosofis dan politis.
KUSNIATI ANDRIANI (NIM A1B110215)

Jelaskan Tujuan akhir sebagai dasar filosofis? apa yang dimaksud pernyataan dalam materi "Pedoman itu akan cendrung bersifat filosofis dan politis" jelaskan?
Tanggapan Kelompok V:
Menanggapi pertanyaan Nordin dan Kusniati, kami sependapat dengan jawaban kelompok 2  Tujuan akhir sebagai dasar yang bersifat filosofis dan politis itu adalah merupakan tujuan itu sendiri yang ditetapkan sebagai peraturan atau undang-undang pendidikan.  Dalam kehidupan masyarakat modern, setiap cabang pendidikan dan pengajaran senanntiasa memiliki pedoman umum untuk menentukan tujuan dan hasil akhir. Indonesia sendiri telah menerapkan dasar, tujuan dan sistem pendidikan nasional secara umum, yakni Pendidikan Nasional Pancasila. Misalnya lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah, pendidikan angkatan bersenjata, kejuruan dan sebagainya.
karena pertanyaan saya sama dengan nordin ada satu pertanyaan lagi buat kelompok Tujuan Intermedier sebagai motivasi oprasional? saya masih kurang memahami paparan materi diatas jelaskan maksud tujuan tersebut!
Tanggapan Kelompok V:
Tujuan intermedier adalah tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut; seperti halnya: menguasai bahasa inggris agar dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang ditulis dalam bahasa inggris. Jadi, memberikan motivasi tersendiri bagi anak didik untuk lebih menguasai ilmu penegtahuan lain dari ilmu yang bermanfaat bagi dirinya.
Karena pertanyaan Nordin dan Kusniati andriani sama, maka kami menjelaskan tidak satu persatu.

Tujuan akhir sebagai dasar filosofis itu adalah merupakan tujuan itu sendiri yang ditetapkan sebagai peraturan atau undang-undang pendidikan. Indonesia sendiri telah menerapkan dasar, tujuan dan sistem pendidikan nasional secara umum, yakni Pendidikan Nasional Pancasila. Misalnya lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah, pendidikan angkatan bersenjata, kejuruan dan sebagainya. Maksud dari semua itu adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang kualitas manusia yang dicita-citakan, sebagai hasil pengalaman edukatifnya pada lembaga-lembaga tersebut.

Tujuan intermidier itu sendiri merupakan tujuan dari sebuah pedoman, Pedoman atau tujuan yang untuk mencapai terbentuknya manusia-manusia yang mampu menemukan jati dirinya. Pedoman itu berupa kurikulum yang kemudian dibuat berbagai pedoman khusus, contohnya Silabus, dan RPP.
NUR HIDAYATI (NIM A1B110217)

Pada postingan di atas anda memaparkan arti tujuan pendidikan&pengajaran yaitu kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat dan terarah pada tujuan.

Berikan gambaran/contoh mengenai suatu peristiwa yang terikat pada tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar
Tanggapan Kelompok V:
Menurut kelompok kami jawaban dari kelompok II kami setuju pendidikan dan pengajaran yang terarah dan terikat yaitu pada RPP dan Silabus . RPP dan Silabus merupakan sistem pendidikan yang sudah jelas terarah dan terikat karena sudah berdasarkan standar kompetensi yang dibuat dari pusat.

Menurut kami Gambaran pada suatu peristiwa yang terikat pada tujuan dalam proses belajar mengajar, yaitu Dari membuat Silabus, RPP, Metode/Teknik, dan Evaluasi hasil Belajar. Maka perlunya tujuan secara terikat. Dengan demikian, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan dari sejak belajar, hingga memberi arah, ke mana kegiatan belajar-mengajar itu harus dibawa dan dilaksanakan. Itu sebabnya mengapa perlunya Ada tiga alasan mengapa tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dirumuskan :
a. Pertama, Jika sesuatu pekerjaan atau tugas tidak disertai tujuan yang jelas, maka akan sulitlah untuk memilih atau merencanakan bahan dan strategi yang hendak ditempuh atau di capai.
b. Kedua, Rumusan tujuan yang baik terinci akan mempermudah pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai dengan harapan yang dikehendaki dari subjek belajar.
c. Ketiga, Perumusan tujuan yang benar akan memberikan pedoman bagi siswa atau subjek belajar dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajarnya.
Nama : Eka Cahya Nenggar (NIM : A1B110228)

Anda sudah menjelaskan tujuan akhir sebagai dasar filosofis...Bagaimana dengan tujuan akhir bersifat politis
Tanggapan kelompok V:
Menanggapi pertanyaan nenggar, kami sependapat dengan jawaban kelompok 2 bahwa tujuan akhir bersifat politis yaitu tujuan yang berhubungan dengan Lembaga Pendidikan tentang pembuatan UUD Pendidikan Nasional, dari UUD atau kebijakan dalam pendidikan akan dipancarkan kedalam ketentuan-ketentuan bagi tujuan lembaga-lembaga tertentu misalnya lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan sekolah dasar, lembaga pendidkan sekolah menengah, pendidikan bersenjata, kejuaruan dsb.
Menurut kami Tujuan akhir yang bersifat politis itu tujuan yang berhubungan dengan Lembaga Pendidikan tentang pembuatan Undang-undang Pendidikan Nasional.
11.               Hamid Sebamban4 Maret 2013 04.40
Nama : Abdul Hamid (NIM A1B110201)
Guru sebagai Pembina dan pembimbing harus mau dan dapat menempatkan siswa sebagai anak didiknya di atas kepentingan yang lain. Guru harus dapat mengembangkan motivasi dari setiap kegiatan interaksi dengan siswanya.sekaligus dalam rangka menerjemahkan siapa guru secara profesional.
Pertanyaan Saya
Apabila seorang guru sudah memberikan pengajaran atau pengarahan yang baik kepada anak didiknya namun ada beberapa anak didiknya yang tidak memahami dan selalu membuat keonaran, pada akhirnya guru tersebut berhenti mengajar di kelas peserta didik tersebut. Apakah ini termasuk guru yang propesional?
Tanggapan Kelompok V:
Menanggapi pertanyaan saudara hamid, menurut kelompok kami untuk mengatakan seorang guru prefessional atau tidak, bisa dilihat kronologi dilapangan bisa jadi seorang guru keluar kelas merupakan strategi guru untuk menarik perhatian siswanya untuk memperhatikan apa yang dipaparkan gurunya. Guru juga dapat memberikan tugas kepada siswa agar guru tidak terlihat meninggalkan kelas begitu saja, dengan begitu siswa masih mempunyai kewajiban atas tugas yg diberikan oleh guru meskipun guru tidak sedang berada di kelas.
Menarik nih pertanyaan Hamid Sebamban, umpat menanggapi lah..

Apabila seorang guru sudah memberikan pengajaran atau pengarahan yang baik kepada anak didiknya namun ada beberapa anak didiknya yang tidak memahami dan selalu membuat keonaran, mungkin yang bisa dilakukan adalah mengintropeksi guru itu sendiri sebagai pengajar apakah sudah maksimal dalam proses belajar mengajar, untuk peserta didik yang 'nakal' bisa di mediasi ke guru BK, karena menurut saya setiap peserta didik yang yang 'nakal' butuh perhatian khusus, dan mereka itu kreatif, cuma wadah untuk menyalurkan bakatnya yang mungkin kurang sesuai. Tugas pengajar lah yang memberikan pendidikan yang dibutuhkan oleh masing-masing individu peserta didik.
Saudara Hamid
Menurut kami, Seorang Guru yang profesional tidak membatasi interaksi dikelas saja, melainkan diluar kelas guru juga sebagai pendidik. Guru profesional itu mempunyai ciri-ciri salah satunya harus mempunyai kompetensi sosial, yaitu Komunikasi dan interaksi yang diharapkan muncul antara guru dengan siswa berkaitan dengan interaksi yang akrab dan bersahabat.Siswa yang kurang memahami pelajaran dan membuat onar atau gaduh sebenarnya ia ingin mencari perhatian guru yang lebih, dan si Siswa ingin berkomunikasi atau mencari perhatian khusus pada guru tersebut tentang masalah dirinya, .

Terima kasih, pada Nordin, yang lebih dulu menjawab atas pertanyaan Hamid
Guru sebagai Pembina dan pembimbing harus mau dan dapat menempatkan siswa sebagai anak didiknya di atas kepentingan yang lain. Guru harus dapat mengembangkan motivasi dari setiap kegiatan interaksi dengan siswanya. Hal ini sekaligus dalam rangka menerjemahkan siapa guru secara profesional. Dengan ini guru perlu menyadari dirinya sebagai pemikul tanggung jawab untuk membawa anak didik kepada tingkat keberhasilannya.
Nah yang saya tanyakan bagaimana seorang guru mengatasi seorang anak didik, kalau seoerang anak didik tidak bisa memahami sama sekali disaat guru mengajar, bagaimana cara mengatasinya ?
Tanggapan Kelompok V:
Menurut pendapat kelompok kami guru harus berusaha semaksimal mungkin mengajarkan siswa tersebut. Guru juga dapat menggunakan model-model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan,dengan begitu siswa dapat memahami materi yang dijelaskan oleh guru.
·         Nama: Abdul Gani (A1B108256)

Menurut tanggapan saya, tujuan pendidikan dan pengajaran adalah:
1. Mengantarkan kepada sifat/cara berpikir dewasa
2. Merupakan proses belajar dari yang tidak bisa menjadi bisa

KUSNIATI ANDRIANI
NIM A1B110215

menanggapi pertanyaan Muhammad faturahman jika anak didik tidak bisa memahami apa yang diajarkan oleh gurunya banyak hal yang harus diperhatikan oleh guru. Guru perlu mengadakan evaluasi terhadap anak didik apa yang menyebabkan anak didik tidak paham, bisa dari model pengajaran yang kurang efektif atau ada masalah personal dari anak didik itu sendiri. seorang guru harus peka terhadap anak didik model pembelajaran apa yang disenangi murid sehingga meraka merasa senang dan mudah memahami pelajaran. jika, ada masalah personal terhadap anak didik guru bisa pendekatan terhadap anak didik hal apa yang menyebabkan anak didik susah untuk memahami pelajaran.
Okta Maria Ulva
Dari pemaparan diatas telah disajikan mengenai tujuan pendidikan dan
pembelajaran sebagai motivasi. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana letak kedudukan interaksi edukatif dalam dunia pddk itu sendiri.Trimz
Tanggapan kelompok V:
Menanggapi pertanyaan saudari okta  , menurut kelompok kami interaksi edukatif dalam dunia pendidik itu lebih pesipiknya terjadi dikelas antar guru dengan murid, antar dosen dengan mahasiswa ada interaksi komunikasi didalamnya ada hubungan timbal balik atau feedback. Contoh:
Guru    : anak-anak  apa yang kalian ketahui unsur intrinsik cerpen!
Murid  : ada tema, tokoh, alur, gaya bahasa, sudut pandang, amanat bu!
Guru    : ya, bagus anak-anak!
Di atas merupakan contoh interaksi guru dan murid dikelas.

Terima kasih pada Kusniati telah menanggapi pertanyaan M. Faturahman.
Kami sependapat dengan tanggapan anda, yang mana Guru perlu mengadakan evaluasi terhadap anak didik apa yang menyebabkan anak didik tidak paham, bisa dari model pengajaran yang kurang efektif atau ada masalah personal dari anak didik itu sendiri. Anak didik tidak bisa memahami sama sekali disaat guru mengajar, itu terdapat faktor yang bisa mempengaruhi si anak didik. Apabila dikaitkan dengan faktor-faktor yang berperan dalam belajar, penyebab kesulitan belajar menjadi dua bagian besar, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa atau faktor internal yaitu faktor fisiologi dan faktor psikologi dan faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor eksternal yaitu faktor orang tua, faktor sekolah, dan faktor media masa dan lingkungan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar